RSS

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

'BoUt Me

My photo
Jakarta, Indonesia
All my friends, I really need some advise to you all for increasing my blog.., take care and be happy !!!!!!!

Sunday, May 30, 2010

Kasih

| |

1korintus 13:4-7, menyatakan bahwa kasih itu seharusnya bersifat membangun jemaat, sama dengan tujuan talenta karunia Tuhan pada setiap orang. Bahkan dalam Efesus 4:11-14 dikatakn, dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita injil maupun gembal-gembala dan pengajar-pengajar,, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran. Tapi, Kasih itu sendiri bukan talenta karunia.

Ada 4 Prinsip penting dipaparkan oleh Paulus dalam Ikorintus 13:4-8 berhubungan dengan Kasih itu :
 Kasih membangun kualitas dan kualifikasi orang percaya secara pribadi sehingga di dalam hidupnya memancarkan Kasih Kristus. Kasih yang pertama adalah cinta kasih Kristus yang menyentuh hati dan kehidupan manusia. Paulus menegaskan, Kasih itu sabar, Kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan ia tidak sombong. Namun, dunia yang semakin materialistis, egois dan individual telah menurunkan kadar kasih Kristen. Paulus pernah mengingatkan tentang keadaan manusia pada akhir zaman II Timotius 3:2, manusia akan mencintai dirinya sendiri. Jikalau di dalam persekutuan kita tidak mempraktekan dengan baik makna kasih itu maka tanpa disadari kita telah menggenapi firman Tuhan ini.

Kasih membangun mutu hubungan kita dengan sesama antara lain sikap, interaksi, karakter dan komunikasi . Rasul Paulus mengajarkan Kasih tidak mengajarkna yang tidak sopan. Selama bersosialisai setiap orang seharusnya berusaha agar ucapannnya tidak terkesan kasar dan latar belakang karakternya tidak boleh dijadikkan alasan untuk membenarkan diri sendiri. Sebaliknya, ia yang sudah memiliki kasih Kristus harus mengerti perasaan sesamanya sehingga didalam persekutuan orang percaya tidak saling menjatuhkan melainkan saling menopang satu dengan yang lain, karena sesuai dengan firman Tuhan bahwa Kasih itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Kasih membangun mutu hidup orang percaya di dalam penyelesaian masalah atau konflik. Rasul Paulus mengajarkan, kasih menutupi segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Hidup bergereja pasti ada masalah hingga menimbulkan cekcok hingga manusia memiliki kelemahan. Maka pihak yang bertengkar harus di pertemukan untuk mencari solusi. Setelah saling mengakui dan memaafkan, mereka di harapkan untuk tidak mengungkitnya kembali agar tidak berkembang hingga menghancurkan gereja. Memang lidah tak bertulang tapi dapat di kendalikan oleh kasih

Kasih itu kekal. Rasul Paulus mengatakan, Nubuat akan berakhir; bahasa Roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sedangkan kasih adalah pola kehidupan surgawi. Karena itu, ia melanjutkan, karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenai dengan tidak sempurna, seperti aku sendiri dikenal (I Korintus 13:12). Dengan kata lain, di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi dan semua orang akan saling terbuka.

Kasih yang Tuhan inginkan dari kita adalah kasih yang sifatnya luar dan dalam, artinya ketika kita mempraktekan perbuatan kasih, itu bukan hanya di dalam tingkah laku kita saja, namun juga hati kita. Sebenarnya ketika kita berbicara tentang cinta, kita di perhadapkan dengan 3 Kasih yang berbeda, yakni Kasih Philia (Kasih Persaudaraan), kasih Eros (Kasih Asmara) dan Kasih Agape (kasih Allah). Kasih Allah adalah Kasih yang unconditional, kasih yang tanpa syarat. Kalaupun terpaksa Allah memasang syarat, maka syaratnya adalah tanpa syarat. Sering kali kita sebut sebagai Kasih walaupun bukan ‘karena‘ atau ‘supaya’.

Lihat perbedaan Kasih yang di tawarkan dunia dengan kasih yang di tawarkan Allah, keetika kita katakan saya cinta ice cream, itu artinya ice cream itu akan saya korbankan, saya akan makan. Ketika anda katakan saya cinta minuman itu, maka minuman itu akan saya korbankan, ia akan saya minum; Namun kasih dari Tuhan sebaliknya, ketika ia mengatakan Cinta pada kita, maka Ia mengorbankan diriNya untuk kita. Lihat disini perbedaannya, saya kurang tahu dengan apa yang kita lakukan saat ini, apakah kita sudah mulai mempraktekkan Kasih yang Tuhan ajarkan pada kita.

1 comment:

FreuNde

 
 

MiZzY's blog | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top