RSS

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

'BoUt Me

My photo
Jakarta, Indonesia
All my friends, I really need some advise to you all for increasing my blog.., take care and be happy !!!!!!!

Saturday, November 7, 2009

MOTIVASI

| |

DEFINISI MOTIVASI

Motivasi merupakan proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang .
Sedangkan, Motif merupakan dorongan seseorang untuk bertindak demi memenuhi suatu kebutuhan, yang dirasakan yaitu sebagai kemauan, keinginan dan kemudian akan terwujud dalam bentuk perilaku nyata.
Motivasi dapat ditimbulkan dengan adanya faktor internal dan eksternal tergantung dari keinginan mana yang akan dimulai
Faktor internal : Kebutuhan yang timbul dalam diri seseorang
Sedangkan dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai keinginan yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhannya.

Motivasi internal terbagi dalam 2kelompok, yaitu:
a) Motivasi fisiologis, yaitu motivasi alamiah seperti lapar, haus dan seks
b) Motivasi phisikhologis dapat dikelompokan dalam 3 kategori dasar, yaitu:
- Motivasi kasih sayang (affectionsl motivstion), yaitu motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan dan keharmonisan
- Motivasi mempertahankan diri ( efo-defensive motivation ) , yaitu motivasi untuk melindungi kepribadian dan mendapatkan kebanggaan diri
- Motivasi memperkuat diri ( ego-bolstering motivation), yaitu motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi.
Sedangkan Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor intern, untuk itu teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.

2 Faktor tentang Motivasi:

1) Faktor yang membuat orang merasa tidak puas (dissatisfiers-factor )
Serangkaian kondisi ekstrinsik, terkondisi oleh faktor eksternal, yaitu kondisi pekerjaan yang diharapkan,apabila kondisi ini tidak tersedia akan menimbulkan adanya rasa ketidakpuasan
2) Faktor yang membuat orang merasa puas (satisfiers‑ factor )
Serangkaian kondisi intrinsik, terkondisi oleh faktor internal seseorang, yaitu suatu kondisi pekerjaan tertentu, apabila tersedia akan mendorong motivasi kerja, dan selanjutnya akan lebih meningkatkan produktivitas kerja, tapi apabila tidak tersedia, tidak akan menimbulkan rasa ketidak-puasan yang berlebihan atau sampai merusak situasi kerja, misalnya;
- Kesempatan untuk mencapai prestasi kerja yang terbaik (achievement)
- Pengakuan atas prestasi yang dicapai (recognition)
- Pemberian tanggung‑jawab penuh atas tugas yang diberikan (responsibility)
- Kesempatan untuk terus mencapai kemajuan dalam pekerjaan (advancement)
- Kesempatan untuk terus berkembang dalam karier (growth)
- Kesesuaian jenis pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki (work).

Teori Kepuasan

Menurut Maslow, (teori hierarki kebutuhan) sering digunakan untuk meramalkan perilaku orang dalam kelompok atau organisasi, bagaimana memanipulasi dan membentuk perilaku tersebut dengan cara memenuhi kebutuhannya

Intinya keutuhan yang telah terpenuhi (sebagian atau keseluruhan akan berhenti daya motivasinya, kemudian motivasi tersebut berpindah untuk upaya yang lebih tinggi
Pemahaman tentang adanya hubungan yang erat antara perilaku dan kebutuhan, melalui pengamatan terhadap perilaku anggota kelompok dan dikaitkan dengan tingkat kebutuhannya, maka dapat dilakukan tindakan tertentu oleh anggota lainnya atau oleh pimpinan kelompok dalam rangka mem­bentuk sebuah kelompok yang solid.

Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan sesuatu yang dapat disimpulkan karena menimbulkan suatu perilaku yang tampak.
Hierarki kebutuhan menurut Moslow
Sebagai mahasiswa, banyak hal yang dapat memotivasi kita dalam meningkatkan proses belajar dalam perkuliahan, antara lain;
- Kebutuhan individu akan adanya prestasi yang dicapai
Hal ini akan menimbulkan dampak dalam dunia kerja yang membutuhkan seseorang yang berkompeten dalam bidang yang sedang dijalankannya, sehingga menimbulkan adanya produktifitas kerja yang sesuai.
- Kebutuhan individu akan afiliasi ( pertemanan )
Adanya sosialisasi yang menimbulkan hubungan pertemanan
Apabila seseorang mempunyai yang mempunyai achievement yang tinggi lebih cenderung menetap­kan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dica­pai, dengan mengukur batas kemampuannya sen­diri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung‑jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.


Sebagai mahasiswa, banyak hal yang dapat memotivasi kita dalam meningkatkan proses belajar dalam perkuliahan, antara lain;
- Kebutuhan individu akan adanya prestasi yang dicapai
Hal ini akan menimbulkan dampak dalam dunia kerja yang membutuhkan seseorang yang berkompeten dalam bidang yang sedang dijalankannya, sehingga menimbulkan adanya produktifitas kerja yang sesuai.
- Kebutuhan individu akan afiliasi ( pertemanan )
Adanya sosialisasi yang menimbulkan hubungan pertemanan
Apabila seseorang mempunyai yang mempunyai achievement yang tinggi lebih cenderung menetap­kan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dica­pai, dengan mengukur batas kemampuannya sen­diri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung‑jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.



Sebagai mahasiswa, banyak hal yang dapat memotivasi kita dalam meningkatkan proses belajar dalam perkuliahan, antara lain;
- Kebutuhan individu akan adanya prestasi yang dicapai
Hal ini akan menimbulkan dampak dalam dunia kerja yang membutuhkan seseorang yang berkompeten dalam bidang yang sedang dijalankannya, sehingga menimbulkan adanya produktifitas kerja yang sesuai.
- Kebutuhan individu akan afiliasi ( pertemanan )
Adanya sosialisasi yang menimbulkan hubungan pertemanan
Apabila seseorang mempunyai yang mempunyai achievement yang tinggi lebih cenderung menetap­kan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dica­pai, dengan mengukur batas kemampuannya sen­diri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung‑jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.



Sebagai mahasiswa, banyak hal yang dapat memotivasi kita dalam meningkatkan proses belajar dalam perkuliahan, antara lain;
- Kebutuhan individu akan adanya prestasi yang dicapai
Hal ini akan menimbulkan dampak dalam dunia kerja yang membutuhkan seseorang yang berkompeten dalam bidang yang sedang dijalankannya, sehingga menimbulkan adanya produktifitas kerja yang sesuai.
- Kebutuhan individu akan afiliasi ( pertemanan )
Adanya sosialisasi yang menimbulkan hubungan pertemanan
Apabila seseorang mempunyai yang mempunyai achievement yang tinggi lebih cenderung menetap­kan sendiri tujuan hasil kerja yang akan dica­pai, dengan mengukur batas kemampuannya sen­diri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, kerja yang efisien serta bertanggung‑jawab terhadap pemecahan masalah yang ada.


REFERENSI


1. Widyatmini, Pengantar Organisasi dan Metode, Depok, 1996Charles V. Larson, 1986,
2. Charles V. Larson, 1986, Persuasion: Perception and Responsibility (fourth Edition), Wadsworth Publishing Company, California

1 comment:

FreuNde

 
 

MiZzY's blog | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top